"Ini
bulan untuk kita memperbaiki gizi", begitu kata orang sebagian di daerahku
tentang peringatan Maulid yang mungkin berbeda-beda menurut masing-masing
daerah. Dikatakan dengan perbaikan gizi ialah dimana dalam acara itu
orang-orang dimasing-masing daerah atau kampung akan membuat makanan yang
banyak kemudian akan dibawa ke Mesjid atau Menasah/ Mushola sebagai tempat
berlangsungnya acara Maulid dan dibagi-bagikan buat warga. Acara adat yang satu
ini merupakan suat peringatan yang telah lama dilaksanakan pada masa Raja Irbil
(wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke
7 Hijriyah sebagai bentuk mempringati lahirnya sosok Rasul yang menjadi nabi
yang awal dan terakhir yaitu Muhammada saw.oleh umat diseluruh dunia sebagai
bentuk kasih sayang dan terima kasih atas perjuangan beliau dalam memeimpin umat
Islam.
Peringatan
yang lahir nabi Muhammad saw bertepatan
pada 12 Rabiul Awal ini telah menjadi salah satu budaya yang kental sekali di
Kabupatenku Aceh Jaya, Kecamatan Teunom, Desa Alue Ambang. Berbeda dengan
daerah di luar Aceh yang hanya dirayakan dalam bulan pertama saja, di Aceh
Maulid ini dirayakan selama tiga bulan 10 hari.
Untuk
merayakan acara ini, orang-orang di tempatku membuat acara ini layaknya seperti
kenduri besar-besaran. Para penduduk setempat biasanya akan membuat perencanaan
yang begitu matang jauh-jauh hari sebelumnya. Orang-orang akan mengeluarkan
banyak uangnya untuk membelanjakan keperluan seperti beras, daging ayam, ikan,
telur bebek dan lainnya sebagai lauknya dan juga beberapa makanan cemilan dan
tak tertinggal yang namanya Peungat (kolak-kolakan)
Para
bapak-bapak dan pemuda mereka akan bergotong royong untuk membuat persiapan
seperti teratak untuk disediakan bagi para undangan yang biasanya kampung
sebelahan,Dan juga idang (tempat taruk nasi dan lauk yang telah dibungkus pakai
daun pisang yang ukurannya hampir satu meter). Lain halnya para ibu-ibu yang
akan mempersiapkan bahan untuk masakan mulai dari rempah yang menjadi bumbu
masakan hingga daun pisang yang nantinya sebagai pembungkus nasi dengan
cara di kulah nasi ditaruk didalam daun
pisang dan di bentuk menjadi seperti gundukan limas) dan juga buat menaruh
lauknya yang dinamai dengan teumalang
(merupakan bungkusan dari daun pisang yang dibuat layaknya seperti kotak kapur
tulis yang kedua ujungnya diikat pakai tusukan gigi atau lidi). Mereka akan
mempersiapkan masakannya mulai dari sore sebelum besok siang, supaya tidak telat
saat semuanya akan dibawa ke meunasah.
Beberapa
keluarga yang memiliki rejeki yang lebih biasanya akan mengundang sanak saudara
atau kawannya untuk membantu dalam mempersiapkan acara yang sakral tersebut.
Hari itu dijadikan sebagai hari berbahagia dan bersenang-senang. Orang-orang
yang menjadi undangannya ternyata hanya bagi kaum bapak, pemuda, dan anak
laki-laki saja, yang nantinya sebelum mereka dijamukan dengan hidangan makanan,
mereka akan melaksanakan pembacaan barzanji atau salawatan bahkan juga ada meudikee ( merupakan salah satu kesenian
seperti bentuk tarian yang mengandung doa-doa dalam agama islam yang
dilaksanakan oleh kaum laki-laki yang jumlahnya bisa 20 sampai 50). Tidak hanya
sampai disitu acra yang penuh dengan nilai-nilai Islamnya itu, biasanya sebagai
acar penutup, saat malamnya akan diadakan ceramah agama yang diisi oleh tengku
atau ustaz-ustaz yang sengaja didatangkan dari berbagai daerah Aceh dan tidak
menutup kemungkinan bisa dari luar Aceh juga, seperti ustaz mualaf Arifin
Nababan.
Banyaknya
pengeluaran yang dikeluarkan untuk membelanjakan semua keperluan menyambut
Maulid tidaklah menjadi masalah, karena mereka mengingat jerih payah Rasululah dalam
memperjuangkan Islam lebih banyak dari yang mereka keluarkan. Tidak hanya itu
saja, tujuan yang lain ialah sebagai acara untuk menyambung silaturrahmi antara
warga kampung yang satu dengan kampung yang akan melaksanakan acara tersebut,
dan tujuan yang lebih utama jika acara tersebut dilaksanakan dengan penuh
keikhlasan, niscaya pahala dari sisi Allah pun akan didapati. Amin ya Rabbal
alamin............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar